Senin, 23 Juni 2014

Teknologi Pendidikan


Definisi Teknologi Pendidikan AECT (Assosiation for Educational Communication and Technology)

Tahun 1994 AECT mengeluarkan definisi lagi yang ditulis oleh Seels dan Richey dalam buku Instructional technology: The definition and domains of the field. Menyebutkan “instructional technology is the thory and practice of design, development, utilization, management, and evaluastion of process and resources for learning” (Seel dan Richey, 1994). Teknologi Pembelajaran adalah teori dan praktek dari perancangan pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan evaluasi pada proses dan sumber untuk belajar.

Definisi terbaru tahun 2008 merupakan  pengembangan dari kawasan sebelumnya, dan tiap kawasan berlanjut perkembangannya.  Definisi 2008 sudah lebih spesifik karena menekankan pada studi & etika praktek.  Berikut definisi Teknologi Pendidikan dari AECT Tahun 2008 “Educational Technology is the study and ethical practice of facilitating learning and improving performance by creating, using, and managing appropriate technological process and resources”. Teknologi Pembelajaran adalah studi dan etika praktek untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja melalui penciptaan, penggunaan, dan pengaturan proses dan sumber daya teknologi.

Definisi yang diwarnai dengan  konsep kawasan Teknologi Pendidikan adalah suatu tujuan yang berorientasi pada pendekatan sistem pemecahan masalah memanfaatkan peralatan, teknik, teori, dan metode dari berbagai banyak bidang pengetahuan, yakni untuk:
a.      Merancang, mengembangkan, dan menilai, efektifitas dan efisiensi sumber manusia dan mesin dalam hal          untuk memfasilitasi dan mempengaruhi semua aspek pembelajaran.
b.     Pedoman untuk perubahan suatu sistem dan praktek dalam hal untuk menjadi bagian dalam        
        mempengaruhi arus perubahan dalam kehidupan sosial.

Jadi pengertian TP 1994 dan pengertian TP 2008 bahwa sebenarnya konsep kawasannya masih sama, hanya redaksi bahasanya yang berbeda. Intinya kawasan TP 1994 dengan kawasan TP 2008 berkesinambungan antara kedua.

B. Perkembangan TP (Teknologi Pendidikan) dengan kaitannya inovasi pada teknologi rekayasa (Engineering Technology)

Dalam perkembangan TP terkait erat dengan perkembangan dan inovasi yang terjadi pada teknologi rekayasa (engineering technology). Dimana teknologi rekayasa adalah bidang studi yang berfokus pada penerapan teknik dan teknologi modern, bukan teoritis.  Rekayasa Teknologi pada umumnya mencakup instruksi dalam berbagai teknik fungsi dukungan untuk penelitian, produksi, dan operasi, dan aplikasi pada spesialisasi teknik tertentu. Rekayasa berasal dari penerjemahan kata ‘Engineering’. Arti dari engineering yaitu bidang, seni dan profesi yang menerapkan teknis, ilmiah dan pengetahuan matematika dalam merancang dan mengimplementasikan materi, struktur, mesin, peralatan, sistem, dan proses agar dapat mewujudkan tujuan yang diinginkan.

Engineering merupakan bidang yang luas sehingga dipecah sesuai dengan bidang masing-masing. Hal ini dapat dicontohkan di perguruan tinggi kita, antara lain teknik informatika, teknik industri, teknik kimia, sistem komputer, sistem informasi, teknik sipil, teknik elektro, desain produk, dan lain-lain. Tetapi meskipun dilatih untuk satu bidang tertentu, seorang lulusan dalam bidang engineering, pada praktek dilapangan tentu dihadapkan dengan permasalahan yang multidisiplin.
Teknologi rekayasa merupakan perubahan pada  revolusi keempat perkembangan TP,  pada revolusi ini berlangsung dengan perkembangan yang pesat dibidang elektronik. Yang paling menonjol adalah media komunikasi (radio, televisi, tape, komputer, internet, dll). Dengan pesatnya perkembangan elektronik, pendidikan mulai difokuskan pada mengajar anak didik tentang bagaimana belajar.
Lumsdaine (1964) menyatakan tentang pengaruh teknologi dan kerekayasaan dalam bidang teknologi pendidikan. contohnya, dari kimia ditemukan litografi dan fotografi (yang juga dipengaruhi optik); dari rekayasa mekanik ditemukan mesin cetak dan peralatan proyeksi; sedangkan penggabungan dari mekanik, optik, elektrik, dan elektronik maka dihasilkan gambar hidup, alat perekam, radio, televisi, mesin pembelajaran dan komputer.

C. Definisi Resource  by design dan resource by utilization

Jenis sumber daya yang tersedia untuk membantu memfasilitasi pembelajaran, pernyataan definisi 1972 (AECT) membuat perbedaan berguna antara sumber desain dan sumber daya pemanfaatan:
beberapa sumber daya yang dapat digunakan untuk memfasilitasi belajar karena dirancang khusus untuk mencapai tujuan. ini biasanya disebut " bahan sumber  pembelajaran".  Sumber-sumber lain ada sebagai bagian dari dunia normal, sehari-hari, tetapi dapat yang  ditemukan,diterapkan, dan digunakan untuk keperluan belajar. ini kadang-kadang disebut "sumber daya dunia nyata". Dengan demikian, beberapa sumber daya dijadikan sumber oleh desain dan orang lain menjadi sumber  belajar dengan pemanfaatan pembelajaran. perbedaan ini penting karena itu membuat jelas posisi "pembelajaran bebas, dunia nyata" sumber desain sebagai wilayah perhatian untuk teknologi pendidikan.
Tanpa definisi inklusif ini, "sumber dunia nyata " tidak selalu dimaksudkan untuk penggunaan pembelajaran  mungkin bahkan tidak dapat dianggap sebagai sumber daya. gagasan ini dinyatakan dengan jelas dalam definisi 1994: "sumber sumber dukungan untuk belajar, termasuk dukungan sistem dan bahan pembelajaran dan lingkungan sumber daya dapat termasuk apa pun yang tersedia untuk membantu individu belajar dan melakukan kompeten (seels & richey, 1994) penting untuk menyertakan" sumber pemanfaatan"dalam definisi saat ini, terutama dengan peningkatan yang signifikan dalam penggunaan sumber daya dalam lingkungan belajar yang kaya akan jenis informasi. Eksplorasi di program televisi publik seperti Kitchen Chemistry dan Backyard Geologi, misalnya, tergantung pada sumber daya yang awalnya tidak dimaksudkan untuk menjadi pendidikan, seperti baking soda dan cuka. Apakah hal tersebut berupa analog atau digital, digunakan oleh desain atau pemanfaatan, sumber memainkan peran integral dalam memfasilitasi belajar dan meningkatkan kinerja.
Berikut ini perbedaan antara resource by design dan resource by utilization, beserta contohnya:
a.       Sumber belajar yang dirancang  (resources by design) ialah sumber belajar  yang  secara khusus    
          dirancang dan dikembangkan  sebagai  suatu komponen dalam sistem pembelajaran  untuk    
          memberikan fasilitas belajar yang bersifat terarah.
          Contoh : Buku pelajaran, Modul,  CD interaktif tutorial multimedia.
b.      Sumber belajar yang dimanfaatkan (resources by utilization) yaitu sumber belajar yang tidak didesain
         secara  khusus untuk keperluan pembelajaran, namun keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan  
         dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
         Contoh : Surat kabar, siaran televisi, perpustakaan, museum, dan lingkungan.

D.  Anderson merevisi taksonomi Bloom tentang hasil belajar dengan:

a.      Menggunakan kata kerja sebagai pengganti kata benda pada taksonomi bloom
b.      Menempatkan “ evaluation” pada tingkatan ke-5 dan mengganti “synthesis” dengan “create” dan  
         menempatkannya pada tingkatan ke-6.

Revisi Anderson taksonomi Bloom tentang hasil belajar
a.       Perubahan dari kata benda ke kata kerja karena taksonomi perlu mencerminkan berbagai bentuk atau          cara berpikir dalam proses yang aktif . oleh karena itu, kata kerja lebih sesuai daripada kata benda    
         ”misalnya pengetahuan”, merupakan hasil berpikir bukan cara berpikir, sehingga direvisi menjadi      
         “mengingat” yang menunjukkan proses berpikir pada tingkat awal.
b.      Kunci perubahan ini terutama terkait dengan termonologi. Menurut Anderson dan Krathwohl istilah                knowledge, comprehension, application dan selanjutnya tidak menggambarkan penerapan hasil
         belajar.

Oleh karena itu mengusulkan penggunaan terminologi berbentuk mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, menilai, dan menciptakan . Terminology ini  lebih menggambarkan kompetensi secara spesifik. Kata- kata ini memiliki arti sebuah kemampuan sebagai hasil dari proses belajar dengan kegiatan,seperti : membaca, mendengar, melakukan dan sejenisnya.

Dalam tabel terlihat perbedaan adanya revisi susunan tingkat kompetensi dan menambahkan satu istilah untuk kompetensi kognitif tertinggi yaitu create.  Anderson dan Krathwohl berasumsi bahwa kemampuan mensintesis merupakan kompetensi tertinggi karena merupakan  akumulasi dari kelima kompetensi lainnya. Dengan alasan itu mereka memindahkan kompetensi tersebut pada posisi puncak domain kognitif tapi mengubah istilah menjadi create (mencipta).
Tabel taksonomi Bloom dan Anderson
               
                                           Bloom                                                Anderson

                                       Pengetahuan                                          Menigingat
                                       Pemahaman                                           Memahami
                                       Penerapan                                             Menerapkan
                                       Analisis                                                 Menganalisis
                                       Sintesis                                                 Menilai
                                       Penilaian                                               Mencipta

Dapat disimpulkan bahwa taksonomi revisi Anderson menggambarkan kompetensi hasil belajar lebih rinci dan komprehensif. Ada baiknya taksonomi ini mulai dipahami secara mendalam dan diaplikasikan dalam perumusan tujuan pembelajaran. Diharapkan hasil belajar sampai tingkat tertinggi yaitu kreasi. Hal ini akan mengarahkan pembelajaran kepada kegiatan-kegiatan nyata yang yang bermakna . Jangan sampai pembelajaran terus menerus seperti sekarang yang miskin dengan bukti nyata hasil belajar. Kedepan diharapkan para peserta diuji kelulusannya tidak hanya berdasarkan nilai ujian tulis melainkan dari produk yang dihasilkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar